Hampir beberapa bulan tak bisa pulang kampung dan mengunjung tempat wisata di Bukittinggi membuat saya benar – benar rindu. Alhamdulilahnya setelah lebaran kemarin, perantau seperti saya akhirnya dibolehkan untuk balik kampung karena sudah dibukanya akses Pembatasan Sosial Berskala Besar di Bukittinggi.
Dari perjalanan pulang kampung tersebut, kepikiran membuat artikel referensi destinasi menarik di kawasan Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat. Apalagi jika dilihat melalui mesin pencari seperti Google, destinasi yang ditampilkan kurang tepat, karena kebanyakan dari destinasi yang ditampilkan berada di luar kota Parijs van Sumatra atau kabupaten sekitar seperti Agam. Belum lagi sebenarnya kota ini juga dijuluki kota wisata, maka perlu daftar tempat wisata di Bukittinggi yang benar dan tepat.
Kota kelahiran tokoh besar bangsa Indonesia, Mohammad Hatta ini memiliki banyak sekali destinasi ataupun objek rekreasi yang patut teman-teman kunjungi. Beberapa destinasi yang wajib dikunjungi sudah saya buat daftarnya, mulai dari alam, sejarah, budaya, kuliner dan lainnya. Sehingga saya berharap dari daftar yang sudah saya buat dapat membantu teman-teman yang sedang jalan-jalan ke kota ini.
[toc]
Daftar Tempat Wisata Di Bukittinggi Terpopuler
Tidak kalah dengan tempat lain seperti yang air terjun Sipagogo di Pasaman Barat, kota Bukittinggi menyuguhkan pesona wisata yang keren juga populer. So bisa dikatakan tempat wisata juga berarti tempat-tempat menarik dan hits. yuk kita simak beberapa diantaranya adalah:
Destinasi Alam
Wisata atau destinasi unggulan kota ini tentunya ada banyak ragam, salah satunya yang bersangkut paut dengan alam.
1. Ngarai Sianok
Ngarai Sianok adalah nama dari sebuah lembah indah dan menawan di Bukittinggi. Bahkan sangat unik karena terbentuk dari patahan-patahan lempeng bumi. Semakin menarik dengan deretan dinding tebing dan curam yang mengelilingi. Pemandangan alam luar biasa ini dilewati oleh sungai Sianok dan bermuara di Samudera Hindia.
Meski sempat terkena gempa hebat tahun 2009 lalu, tempat wisata di Bukittinggi yang letaknya berada di lembah dengan kedalaman sekitar 100 meter ini masih berdiri kokoh dan masih terasa sangat sejuk dan nyaman. Bahkan terdapat beberapa hutan dan deretan persawahan yang semakin memperindah suasana. Dari informasi warga sekitar, masih terlihat beberapa satwa liar seperti Tapir Asia, Rusa, Siaman, Monyet Ekor Panjang juga Babi Hutan. Jadi apa ga ingin ke tempat wisata Bukittinggi ini ?
Lokasi
Lembah Ngarai Sianok ada di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
2. Janjang Saribu aka The Greatwall of Koto Gadang
Janjang Saribu dalam bahasa Indonesia artinya tangga seribu. Konon ceritanya, jalan setapak ini memiliki anak tangga sampai seribu. Melihat destinasi ini, Kamu mungkin merasa seperti melihat Great Wall di China. Tapi kalau Janjang Seribu tampak seperti versi mininya. Sebelum jadi tempat wisata yang hits, dulunya kawasan ini digunakan para warga untuk mengambil air di dasar Ngarai. Dimana tempat ini ada di Ngarai Sianok yang dikelilingi oleh pemandangan alam menawan.
The Greatwall of Koto Gadang selain memiliki arsitektur yang cantik dan unik juga mempunyai pemandangan alam yang sangat indah. Apalagi saat pagi hari, dimana kita bisa melihat langsung perbukitan berselimut kabut dengan banyaknya tumbuhan hijau mengelilinginya. Kalau sudah begitu, bayangkan bagaimana sejuknya udara sekitar.
Saran saya pribadi saat mengunjungi tempat wisata Bukittinggi ini, teman-teman harus menyediakan stamina yang fit untuk menjejaki setiap anak tangga dari awal hingga ke puncak. Tenang, tetap ada spot perhentian yang bisa kamu gunakan untuk berisitirahat sebentar seperti meluruskan kaki.
FYI, dinding beton Janjang Koto Gadang mempunya panjang dengan total 780 meter, dimana dari total tersebut rute trekking sepanjang 1,5 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 15-30 menit saja.
Lokasi
Janjang Saribu ada di Bukit Apit Puhun, Guguk Panjang, Bukittinggi, Sumatera Barat.
3. Taman Margasatwa Dan Budaya Kinantan
Destinasi satu ini terkenal dengan nama Kebun Binatang Bukittinggi. Termasuk salah satu peninggalan kolonial Belanda yang sebelumnya adalah Kebun Bunga. Berbeda dengan Kebun binatang lainnya, di tempat ini ada sebuah rumah adat yang menarik dan penuh nilai artistik. Bernama Rumah Adat Baanjuang yang punya 9 ruang, dan masing-masing ada anjungan baik itu di sebelah kiri maupun kanan. Bahkan saat berkunjung kemari, Kamu bisa terhubung dengan Benteng Fort de Kock melalui jembatan Limpapeh. Merupakan jembatan gantung kuno dengan lebar 3,8 meter dan panjang mencapai 90 meter.
Lokasi
Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan ada di Bukit Cubadak Bungkuak, Bukittinggi, Sumatera Barat.
4. Taman Panorama Ngarai Sianok
Jika kita tak ingin melihat keindahan Ngarai Sianok dari bawah, maka cara melihat keindahannya yang tepat bisa melalui taman panorama ini. Taman Panorama ini tentunya juga menjadi salah satu tempat wisata Bukittinggi populer dan favorit bagi para wisatawan yang membawa keluarga. Pastinya objek ini tak pernah sepi, baik oleh pengunjung lokal ataupun luar daerah sekalipun.
Kawasan taman panorama memiliki karakteristik yang mampu menampilkan keindahanan karena berhadapan langsung dengan Ngarai Sianok. Dengan banyaknya pepohonan juga membuat udara di taman ini sangat sejuk dan menyegarkan.
Oh iya, taman ini juga memiliki viewing platform atau semacam panggung atau beranda yang dibuat untuk menyaksikan pemandangan panorama yang ada di hadapannya, yaitu Ngarai Sianok.
Lokasi
Taman panorama Ngarai Sianok ada di Jalan Panorama, Bukit Cangang Kayu Ramang, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
5. Taman Ngarai Maaram
Ingin bersantai bersama keluarga atau ingin membawa anak-anak bermain dengan beberapa wahana, mungkin bisa singgah ke taman Ngarai Maaram. Tepat buat keluarga karena dibangun dengan konsep taman terbuka atau yang lebih dikenal dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Taman ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan wahana tempat bermain anak-anak.
Selain itu para wisatawan juga bisa menikmati selfie di spot instagramable. Spot tersebut berada pada bibir ngarai yang dilengkapi dengan jembatan berkerangka besi dan berhadapan langsung dengan Ngarai Sianok.
FYI, kenapa taman ini disebut Ngarai Maaram adalah karena dibangun dari tanah ngarai yang jatuh ataupun runtuh yang disebabkan longsor ke permukaan tanah. Selain itu, tempat wisata Bukittinggi ini juga memiliki banyak pepohonan yang rindang, tak ayal sering kali kita bisa melihat rombongan kera-kera yang berada di kawasan ini.
Lokasi
Taman Ngarai Maaram terletak di Jalan A Rivai Kota Bukittinggi, letaknya pas di belakang kantor Palang Merah Indonesia (PMI) atau jika bingung lokasinya bersebelahan dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Achmad Mochtar.
6. Rumah Pohon Inyiak
Jika kamu penggemar destinasi wisata dengan spot kece ada baiknya mengunjungi Rumah Pohon Inyiak. Ada berbagai macam spot untuk berfoto, dan paling populer adalah Rumah Rumput Inyiak yang berbentuk segitiga.
Tentunya tak hanya itu, ada pula spot-spot nya semisal Palanta Inyiak yang mana adalah semacam tempat bersantai untuk semua pengunjung yang didirkan dengan tampil beda dari tempat lainnya/ Ada juga Lapau Inyiak dan zona Camping Ground untuk event berkemah. Paling asyiknya, kamu bisa menikmati pemandangan Ngarai Sianok dari dekat.
Lokasi
Destinasi ini terletak di Ngarai Sianok Kelurahan Kayu Kubu Kecamatan Guguak Panjang Kota Bukittinggi atau dekat dengan rumah makan Itial Lado Mudo Ngarai.
Landmark dan Destinasi Sejarah
Kota yang pernah menjadi ibukota darurat Indonesia ini juga banyak meninggalkan peninggalan sejarah. Mulai dari landmark, museum hingga beberapa tempat lainnya.
1. Jam Gadang
Jam Gadang termasuk salah ikon terpopuler dari kota Bukittinggi. Menyuguhkan suasana seperti di London, tapi ini di Sumatera Barat, Indonesia. Monumen tersebut berdiri kokoh dan megah tepat di depan Istana Bung Hatta atau Taman Sabai Nan Aluih. Bangunan yang didirikan pada masa kolonial Hindia Belanda sekitar tahun 1926 ini memiliki tinggi 36 meter dan dengan 4 tingkat. Kebayang kan betapa tinggi dan megahnya bangunan ini?
Di tempat wisata Bukittinggi ini, Kamu juga bisa hunting foto keren dan instagramable lho! Apalagi sejak diperbaharui dengan pasar atas, banyak sekali spot foto yang bagus untuk dipotret. Tak heran kan, jika tempat ini tak pernah sepi? Bahkan dipadati oleh wisatawan asing juga lho.
Lokasi
Jam Gadang ada di Jalan Raya Bukittinggi, Benteng Pasar Atas, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
2. Lubang Jepang
Satu kawasan dengan taman Ngarai Sianok, ada pula Lubang Jepang. Sebuah terowongan bawah tanah yang dibangun pada masa penjajahan Jepang dulu. Konon katanya bunker ini dijadikan tempat atau penjara bagi tawanan perang sekaligus juga sebagai tempat berlindung. Tempat wisata Bukittinggi ini memiliki panjang hingga 1.400 meter, lebar 2 meter dan kedalaman sampai 49 meter di bawah permukaan tanah. Dengan ukuran seperti itu membuat bunker ini dijuluki sebagai terowongan terpanjang di Asia.
Uniknya lagi, terowongan bawah tanah dengan nama Lubang Jepang ini bisa menembus beberapa lokasi lain seperti Benteng Fort de Kock, Ngarai Sianok, Jam Gadang juga Istana Bung Hatta. Di dalam bunker tersebut ada beberapa ruangan seperti dapur, ruang senjata, ruang pengintaian dan ruang penjara. Teman-teman bisa datang kesini dengan menggunakan jasa tour guide supaya tak tersesat di terowongan ya!
Lokasi
Lubang Jepang ada di Jalan Panorama, Bukit Cangang Kayu Ramang, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
3. Benteng Fort de Kock
Bangunan peninggalan masa penjajahan Belanda ini menawarkan spot foto yang keren. Dulu, Belanja menjadikan benteng ini sebagai tempat pertahanan agar terhindar dari serangan rakyat Minangkabau dalam Perang Paderi. Sekarang, Kamu bisa menjelajahi bangunan di atas bukit dengan empat meriam kecil di setiap sudutnya ini, sembari berfoto.
Lokasi
Benteng Fort de Kock ada Jalan Yos Sudarso, Benteng Pasar Atas, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
4. Museum Rumah Bung Hatta
Lewat museum ini kita bisa melihat bagaimana rumah kelahiran bapak proklamator Indonesia dan bagaimana ia menghabiskan masa kecilnya hingga umur 11 tahun. Informasi yang saya dapat saat mengunjungi rumah atau museum ini, didirikan sekitar tahun 1860-an dengan menggunakan struktur bangunan kayu.
Terdiri dari gedung utama, sebuah pavilion, lumbung padi, dapur dan ada juga kandang kuda plus kolam ikan. Pada gedung utama difungsikan sebagai tempat untuk menerima tamu sekaligus menjadi tempat ruang makan keluarga, serta kamar ibu, paman, dan kakek Bung Hatta. Untuk pavilion digunakan sebagai tempat dimana Bung Hatta beristirahat tidur.
Lokasi
Museum Rumah Bung Hatta terletak di Jalan Soekarno-Hatta No.37, Bukittinggi, Sumatera Barat.
5. Istana Bung Hatta
Bangunan bersejarah lainnya yang menjadi tempat wisata Bukittinggi adalah bekas kediaman Bung Hatta yang sering disebut Istana Bung Hatta atau Gedung Negara Tri Arga. Bangunan eks kediaman Wakil Presiden Indonesia Mohammad Hatta ini letaknya berada di pusat Kota Bukittinggi, Sumatra Barat. Gedung yang saat ini masih kokoh berdiri merupakan hasil renovasi pada tahun 1960-an setelah gedung aslinya dibumihanguskan saat Agresi II Militer Belanda. FYI, nama gedung sendiri mengacu pada simbol pemandangan sekelilingnya dimana dikelilingi tiga gunung: Gunung Singgalang, Gunung Marapi, dan Gunung Sago.
Saat zaman Belanda masih menjajah tanah air, bangunan ini dipergunakan sebagai kantor Residen Padangse Bovenlanden dan Asisten Residen Agam. Lalu dengan bergantinya penjajahan Belanda ke Jepang dipakai sebagai rumah Panglima Pertahanan Jepang, Seiko Seikikan Kakka.
Saat tanah air telah merdeka, bangunan ini dipergunakan sebagai tempat tinggal dan kantor wakil presiden Bung Hatta sepanjang bertugas di kota Bukittinggi rentang tahun 1947-1948. Sesudah adanya pemecahan Provinsi Sumatera Tengah dan menjadi tiga wilayah tahun 1958, Gubernur Sumatera Barat yang pertama Kaharudin Datuk Rangkayo Basa membangun bangunan baru yang hingga kini dinamakan Gedung Negara Tri Arga pada tahun 1961.
Tempat wisata Bukittinggi ini kini digunakan sebagai lokasi untuk seminar, lokakarya, dan sebagai tempat pertemuan tingkat nasional dan regional yang representatif juga menjadi rumah tamu negara jika datang ke Bukittinggi.
Lokasi
Berada di kawasan Jam Gadang, hanya sekitar 10 meter saja.
6. Taman Monumen Bung Hatta
Ada alasan kenapa pemerintah Kota Bukittinggi membangun taman ini. Yap benar, guna menghargai jasa bapak proklamator Bung Hatta, pemerintah kota Bukittinggi mendirikan sebuah taman dengan nama Taman Monumen Bung Hatta. Lokasinya bersampingan dengan Istana Bung Hatta.
Pada tempat wisata Bukittinggi ini juga terlihat ada 4 relief perjalanan hidup Bung Hatta mulai dari lahir sampai bapak yang juga dikenal dengan bapak Koperasi Indonesia merayakan ulang tahunnya ke-70.
Yang paling menarik tentu saja ada patung besar sosok bapak proklmator dengan menggunakan baju safari khas pada saat itu dan memakai kaca mata yang memang menjadi ciri khas seorang Bung Hatta.
Sambil beristirahat dan menikmati udara kota Bukittinggi, kita juga bisa mempelajari sejarah pahlawan nasional ini.
Lokasi :
Bersebelahan dengan Istana Bung Hatta.
7. Museum Tridaya Eka Dharma
Jika kamu termasuk seseorang yang menggemari sejarah ada baiknya juga mengunjungi museum ini. Destinasi ini juga dikenal dengan Sesuai museum Perjuangan dan pastinya memiliki koleksinya tak jauh dengan zaman penjajahan Belanda dan Jepang.
Dahulunya tempat wisata Bukittinggi ini digunakan sebagai rumah peristirahatan Gubernur Sumatra. Pendiriannya sendiri digagas oleh pimpinan TNI saat itu hingga diresmikan menjadi museum pada tanggal 16 Agustus 1973.
Diberikan nama Museum Perjuangan Tridaya Eka Dharma dengan memiliki arti tiga unsur kekuatan satu pengabdian atau bisa dikatakan juga erat kaitannya dengan falsafah Minang “Tigo Tungku Sajarangan”.
Ada banyak koleksi yang dimiliki oleh museum ini termasuk ratusan senjata zaman perang dan modern. Ada pula pesawat terbang AT 16 Harvard, Maket Situjuah, Pesawat Pemancar YBJ 6, Mesin Tempel Dholpin, berbagai seragam tentara Belanda, berbagai dokumentasi sejarah hingga koleksi dari Timor-Timur.
Lokasi
Terletak di jalan Panorama No. 24, Kel. Kayo Kubu, Kec. Guguk Panjang, Bukittinggi.
8. Janjang 40
Sebagai jalur penghubung antara pasar Banto Bukittinggi dan pasar atas di tahun 1908 semasa Asisten Residen Agam di jabat oleh Louis Contant Westenek lalu dibangunlah Janjang 40 atau Janjang Ampek Puluah. Dulunya, janjang atau tangga ini memiliki fungsi sebagai penataan pasar untuk menghubungkan tiap pasar yang ada di kota Jam Gadang ini, seperti Pasar Atas, Pasar Bawah, dan Pasar Banto.
Karena bentuk dan jumlahnya yang unik, selain menjadi penghubung antar pasar, tempat wisata Bukittinggi ini menjadi spot instagramable dalam sektor sejarah. Banyak wisatawan yang mengabadikan perjalanan mereka dengan berfoto di tempat ini. Selain itu banyak pula penyanyi-penyanyi minang menggunakan latar background Janjang 40 sebagai lokasi syuting mereka.
Destinasi Kuliner
Selain memiliki destinasi alam dan sejarah yang menarik, kota Bukittinggi juga memiliki segudang kuliner khas ranah minang.
1. Los Lambuang diantara Tiga Pasar Tradisional.
Terletak diantara 3 pasar tradisional padat pengunjung (pasa ateh, pasa lereng, dan pasa bawah) membuat destinasi kuliner ini menjadi oasis di tengah padang pasir. Karena letaknya yang strategis di tengah dan berada di los (lorong), menjadikan lokasi tersebut dipenuhi oleh kios-kios untuk mengisi lambung ketika lapar. Simple nya, Los Lambuang bisa dikatakan sebagai episentrum jajanan di tiga pasar tersebut.
Di lokasi lambuang ini pula terkenak kuliner populer dan andalan dari Bukittinggi, seperti nasi Kapau dan Ketupat Kapau yang terkenal dengan bumbu dan rasanya yang sedap.
Saya tak begitu tau kapan tempat wisata kuliner Bukittinggi ini ada, tapi dari informasi yang saya dapat dari internet, rata-rata penjual kulinet di lokasi ini merupakan generasi kedua. Ada pula yang mengatakan jika beberapa kios sudah merupakan cucu dari penjual kulinet yang pertama kali berjualan. Informasi lainnya mengatakan jika los ini mulai berdiri sejak tahun 1980an.
Lokasi
Kawasan Jam Gadang/ Pasa Ateh (pasar atas)/ pasa Lereng/ pasa Bawah.
2. Pisang Panggang H.M Zen
Jika teman-teman ingin menikmati kuliner sehat, enak dan tentunya membuat kamu tergoda ada baiknya mencoba pisang panggang khas H.M Zen yang berada di kawasan Pasa atas Bukittinggi.
2 pisang Ambon yang di panggang tanpa dilepas kulitnya lalu dipadukan dengan kuah santan gurih plus biskuit/ gabin mini. Rasanya selain gurih juga manis dan sedap.
Selain pisang panggang, di tempat makan ini juga menyediakan berbagai makanan enak lainnya semisal kacang padi, salaluak dan lainnya. Oh iya warung pisang panggan H.M Zen ini termasuk legend, karena berdiri sejak 1965.
Lokasi
Terletak di jalan Muka Pasar Atas, Benteng Ps. Atas, Kec. Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat
3. Itiak Lado Mudo Ngarai
Bisa dikatakan untuk saya kuliner ini paling favorit. Teman-teman harus mencoba Itiak Lado Mudo atau bahasa Indonesia bebek cabai hijau. Ketika menikmati kuliner ini tentunya akan menghasilkan sensasi pedasnya cabai hijau plus gurih dan enaknya olahan daging bebek atau itik ini. Belum lagi jika dipadukan dengan potongan timun dan seporsi cincang daging khas rumah makan ini. Membuat lidah terus bergoyang.
Kuliner ini bisa dikatakan makanan khas dari Nagari Sianok dan Koto Gadang yang berada di wilayah lembah Ngarai Sianok Bukittinggi. FYI tak semua rumah makan yang menyediakan menu ini, sehingga bisa dikatakan kuliner ini terbilang agak susah dicari, kecuali jika kita memang sedang ada di Bukittinggi.
Salah satunya tempat makan favorit saya adalah rumah makan ‘Itiak Lado Mudo Ngarai‘. Itik yang dimasak adalah yang berumur atau memiliki usia paling tinggi enam bulan. Rumah makan ini juga melakukan perubahan dalam menambah kualitas rasa pedas dan tidak menggunakan santan plus etiap itik yang dimasak dengan setengah cabai hijau kering. Hasilnya tentu saja sebuah kuliner dengan citarasa gurih, pedas dan nikmat.
Lokasi
Terletak di Jalan Binuang No.41, Kayu Kubu, Kec. Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
4. Pical Sikai
Jika teman-teman tidak ingin mencoba ketupat kapau yang berada di Pasa Ateh, mungkin bisa memilih Pical Sikai yang sedap sebagai teman sarapan pagi kalian. Mungkin nama pical terdengar tidak asing di telinga teman-teman, karena memang tepat sekali pical yang dimaksud sejenis dengan pecal di pulau Jawa.
Tetapi tetap ada yang berbeda, yang unik dan khas dari kuliner ini adalah adanya penggunaan jantung pisang dan rebung yang dipadukan dengan sayuran rebus lainnya. Lalu campuran tersebut di padukan dengan bumbu kacang khas tempat makan ini. Rasanya pas, gurih, tak terlalu pedas dan manisnya netral.
Selain itu ada juga tersedia lamang tapai plus kuahnya yang sudah di fermentasi.
Namun yang pasti, jika kamu ingin mendapatkan tempat duduk, kamu harus datang diwaktu yang tepat, sebab tempat makan yang juga menjadi tempat wisata Bukittinggi ini selalu ramai pada pagi hari.
Lokasi
Terletak di jalan Panorama No.19C, Kayu Kubu, Kec. Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
5. Pical Ayang
Tak jauh dari pical SIkai, ada pula pical Ayang. Tempat sarapan ini juga ramai pada pagi hari, sesuai namanya makanan khasnya adalah pical. Tetapi jika tidak mau pical ada pilihan lainnya seperti bubur kampiun dan lontong sayur.
Jika teman-teman bertanya apa yang menjadi makanan populer di rumah makan ini tentu saja saya menjawab bubur kampiunnya. Jadi wajar saja ya, kalau mau mencobanya harus datang lebih pagi.
FYI, bubur Kampiun dibuat dari campuran berbagai macam bubur semisal bubur kacang hijau, candil, bubur sumsum, dan ketan hitam. Kemudian beragam bubur tadi dipadukan lalu ditambah dengan kuah santan yang sudah dicampur gulah merah sebelumnya. Saya yakin kamu bakalan suka dengan menu yang satu ini.
Harga yang dibandrol tempat makan ini juga sangat murah dan terjangkau, jadi sambil makan pical masih bisa tambah goreng-gorengan yang tersedia.
Lokasi
Terletak di jalan Simpang Atas Ngarai No.37, Kayu Kubu, Kec. Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
6. Es Tebak dan Sate Agam Ni Upiak Pasa Ateh
Jika ingin menikmati makanan yang dingin-dingin sambil menikmati tempat wisata Bukittinggi ada baiknya teman-teman datang ke Es Tebak Ni Upiak yang berada di pasa ateh. Es Tebak ?? apalagi itu ?
Es Tebak bisa dikatakan hampir seperti es campur yang berisi tape ketan hitam, kolang kaling, cincau, potongan roti tawar dan es serut yang lalu disiram dengan gula merah. Yang membedakannya adalah karena adanya tebak yang mana merupakan semacam cendol yang dibuat dari campuran tepung beras ketan dengan tepung sagu yang kemudian dimasak dengan menggunakan air garam dan kapur sirih. Paduan ini lalu dibentuk layaknya cendol, namun teksturnya lebih keras.
Lalu bagaimana dengan rasanya ? tentunya manis selayaknya senyuman kamu. Ah dahaga hilang seketika ketika menikmati es tebak.
Selain Es Tebak yang menjadi favorit ada pula minuman favorit lainnya yang bernama Ampiang Dadiah. Minuman ini terbuat dari fermentasi susu kerbau yang dimasukkan ke dalam potongan bambu. Karena fermentasi tentunya rasanya sedikit asam seperti yogurt namun bentuknya lebih keras dan rasanya lembut. Kemudian baru dipadukan dengan ampiang (semacam beras pulut) dan disiram dengan gula merah dan es.
Lokasi
Terletak di jalan Muka Pasar Atas, Benteng Ps. Atas, Kec. Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat
Well, bagaimana dengan daftar tempat wisata Bukittinggi yang sudah saya buat ini ? mudah-mudahan dapat membantu teman-teman yang ingin berkunjung ke kota ini. Perlu diingat, wilayah pemerintahan kota Bukittinggi dan kabupaten tetangga Agam berbeda ya. Jadi jangan samakan destinasi wisatanya. Punya daftar pilihan lain ? yuk share di kolom komentar.
Aduh lengkap banget tulisan nya mas Andrew
Destinasi wisata idaman saya nih, sampai saya bingung, bagus semua
Apa kuliner nya dulu? Kecuali es pokat. Yang lain belum pernah coba
ha siap mba, ada banyak lagi sebenarnya kwkwkw
Udah rencana banget sebetulnya kalau suatu saat ke Sumatera Barat pengennya ke Bukit Tinggi. Beberapa hari di sana. Pastinya pengen kulinerannya. Lihat postingan ini jadi semakin pengen ke Bukit Tinggi
mudah mudahan segera tercapai ya mba lepas pandemi
Ternyata tempat wisata di Bukittinggi banyak tempat2 bersejarah ya. Yang aku pengen datangi itu kalao seandainya aku kesana, ke Lubang Jepang and Ngarai Sianok yg ngehits ituu 🙂
mudah mudahan segera ya mba setelah pandemi
Bang..dua kali ke Sumbar durasi masing-masing 3 dan 4 hari dan belum puas akutuu. Sudah janji sama suami mesti khusus ke sini lagi hihi. Habis banyak banget yang mesti dikunjungi. Bukittinggi 2 hari cuma sekilas rasanya, wah! Belum kulinerannya…Semoga nanti bisa ke Bukittinggi lagi dan aku jadikan panduan blog ini. Dan aku baca artikel ini kezell…makananannya bikin ngiler, kwkw
hahaha wah udah 2 kali ya mba, memang ga puas mba, apalagi jika cuaca sedang hujan
Senang mata dikasih informasi berbagai lokasi wisata di Sumatera Barat.
Banyak kuliner yg terasa asing di telinga, tapi setelah baca detail dan lihat gambar, rupanya banyak juga kesamaan dengan makanan di Jawa. Mungkin karena beda istilah saja ya jadi merasa aneh hehehe…
iya mba kadang istilah ni yang membedakan
Saya ke Bukit Tinggi tahun 2007. Persis sebulan setelah pensiun jadi orang kantoran. Dah lama banget ya hahahaha.
Tapi saya langsung terkesan dengan kota yang cantik ini. Meskipun belum puas terkelilingi semua, Bukit Tinggi sudah meninggalkan memori yang terlupakan. Semoga suatu saat bisa balik lagi kemari dan menelusuri semua referensi tempat wisata di atas.
aamiin mba, semoga artikelnya terpakai
Asiknya menjelajah ke Bukit Tinggi ya padahal saya kelahiran Sumatera Barat tapi belum pernah mengunjungi tempat wisata disana. Destinasi kulinernya nih yang bakalan jadi tujuan berikutnya kalo kesana karena melihat foto disini aja uda sungguh menggoda selera.
serius rin orang sumbar ? hahahaha
Wah mau lihat semua, apalagi great wall nya Koto Gadang. Penasaran seperti apa, dan semoga lekas berakhir pandemi ingin juga berkesempatan ke sana
Onde mande….Padang itu gak wisatanya, makanannya sudah populer dari jaman dahulu. Butuh berapa hari ya mbak ketempat semua wisatanya tadi….plus kulineran di Padang yang cita rasanya gak usah diragukan lagi.
Indah banget alam nya kota padang. Makanan nya enak enak pula… Baca postingan mba, membuat saya merasakan berada disana juga…
Wow fermentasi susu kerbau. Di bukittinggi memang hewan kerbau lebih banyak daripada sapi kah? Sampai susunya pun diolah sedemikian rupa. Saya jd penasaran dg rasa yogurt susu kambing tersebut
Alah lamo ambo nandak pai ka nagari minang ko, balun juo kesampaian. Semoga isuak bisa pai ka nagari yang nenek moyang urang Taluak, Tapaktuan, Aceh Selatan ko. Salam kenal dari kami urang Taluak keturunan Minang.