Jika selama memiliki paspor saya hanya ke Kuala Lumpur dan Phuket, kali ini saya berkesempatan liburan ke Langkawi Malaysia. Pemilihan destinasi perjalanan kali ini juga setelah kompromi dengan istri untuk bulan madu.
Langkawi sendiri merupakan sebuah pulau besar di negeri jiran yang sering dibandingkan dengan pulau dewata Bali di Indonesia. Perbandingan ini banyak terlihat melalui review-review, artikel bahkan video-video para traveler yang sudah berkunjung di pulau yang berada di laut Andaman ini. Tetapi apakah semua itu benar ?
Oleh sebab itu, saya ingin bercerita sedikit tentang pengalaman saya di pulau elang selama 4 hari menjelajah.
Tentang Langkawi
Untuk negara Malaysia, bisa dikatakan jika Langkawi merupakan salah satu pulau terbesar dan berada pada area laut Andaman. Kepulauan ini juga berdekatan dengan Thailand dan pulau Sumatera. Pulau Langkawi yang juga sering disebut dengan pulau elang juga merupakan distrik yang termasuk ke dalam negara bagian Kedah Darul Aman, Malaysia. Menariknya, jika dibandingkan dengan beberapa lokasi wisata lain di negeri jiran, pulau ini memiliki status bebas cukai sejak tahun 1987.
Dari beberapa artikel yang saya baca, Langkawi yang terkenal indah dengan alamnya juga dikenal dengan “Jewel of Kedah”. Penyebutan tersebut karena alam di pulau ini masuk dalam UNESCO Global Geopark.
Kenapa memilih Langkawi ?
Jujur tak pernah kepikiran bakal liburan di destinasi ini, apalagi ini merupakan pengalaman pertama menjelajah di luar Kuala Lumpur. Memang jauh-jauh hari sebelum menikah saya dan istri telah membeli tiket liburan untuk ke Kuala Lumpur yang memang sebelumnya juga saya dapatkan secara promo (IDR 300K PP dari Pekanbaru). Namun menjelang menikah, ternyata ada promo lagi untuk ke Langkawi IDR 300K PP per orang dari Kuala Lumpur yang lalu kami beli. Oh iya maskapainya AirAsia ya 😀
Pembelian tiket tersebut juga tanpa banyak mencari info dan berpikir panjang, sebab takut harganya naik. So.. jadi rutenya Pekanbaru – KL- Langkawi – KL – Pekanbaru.
Liburan ke Langkawi – Hari Pertama
Untuk bisa sampai menuju ke pulau yang letaknya pada sisi utara Malaysia ini, saya dan istri harus melakukan transit melalui bandara KLIA 2 sepang Malaysia. Lalu kemudian baru melanjutkan perjalanan dengan penerbangan domestik menuju Langkawi. Saya mulai berangkat mulau pukul 11 pagi dari Pekanbaru lalu ke Langkawi pukul 18.00 waktunya Malaysia. Karena ini perjalanan pertama istri ke luar negeri, saya sengaja mengambil jarak waktu keberangkatan sedikit lapang karena akan istirahat terlebih dahulu di KLIA 2.
Akhirnya setelah istirahat, makan siang KFC di KLIA 2 kami pun berangkat menuju Langkawi. Untuk bisa sampai ke pulau elang tersebut membutuhkan waktu lebih kurang 1 jam dengan maskapai Air Asia.
Sayangnya saat saya sampai di bandara internasional Langkawi, cuaca tidak bersahabat, gelap dan gerimis. Kami segera bergegas masuk ke bandara dengan desain tradisional tsb. Tak menunggu lama sayapun segera mencari Taxi untuk menuju hotel tempat saya menginap. Meskipun dari beberapa media yang menjadi referensi saya di internet menyarankan agar baiknya menyewa mobil saja.
Oh iya, selama di Langkawi saya memilih untuk menginap di Coco Valley Inn sebuah penginapan di daerah pusat kota Kuah. Karena bulan madu (cielaaah) saya hindari keramaian seperti kawasan pantai Cenang. Dari bandara hingga sampai hotel ini saya cuma membayar 5 ringgit saja.
FYI pilihan transportasi di pulau ini hanya ada taxi, penyewaan mobil dan motor. Memang banyak yang bilang ada bus, cuma mungkin ada jam operasional tertentu.
Coco Valley Inn
Sebingungnya saya menemukan hotelnya, ternyata bapak supirta Taxinya lebih bingung. Karena dia merasa tak pernah mendengarnya. Pada akhirnya saya sodorkan google maps untuk menemukan penginapan kami tersebut.
Sesuai titik pada google maps, saya lalu turun di sebuah toko yang menjual beragam merk cokelat dan barang – barang bebas pajak, Coco Valley. Dan ternyata letak hotel yang kami tuju berada di sebelahnya dan berada di lantai 2.
Memilih penginapan ini karena murah (tapi bukan asal murah) dan dekat dengan kota. Dengan kamar yang memiliki fasilitas seperti hotel bukan hostel. Kasurnya double plus full wifi hanya dengan biaya IDR 200.000 semalam. Kurangnya dari penginapan ini adalah resepsionisnya kurang fasih bahasa melayu. So otomatis saya gunaian bahasa inggris seadanya. Untungnya cc tersebut paham hahahahha.
Karena lapar, setelah check-in berhasil, saya dan istri mencoba menemukan tempat makan di sekitar menggunakan aplikasi TripAdvisor. Memilih, mencari dan membaca review akhirnya Kami putuskan makan malamnya nasi kandar di restaurant Haji Ali. Rumah makan Pakistan yang menyediakan beragam makanan halal. Alhamdulillahnya, jaraknya dari Coco Valley Inn cukup dekat, jadi kami hanya berjalan kaki saja.
Menu yang saya pesan adalah nasi kandarnya dengan ayam gorengnya yang besar ditambah 2 Tea-o Ice (teh es). Nasi Kandar tak jauh berbeda dengan nasi ramas di kota saya, jadinya ga perlu adaptasi kwkwkwk. Oh iya, kami makan cuma kena RM8 untuk berdua.
Liburan ke Langkawi – Hari Kedua
Pada pagi di hari kedua ini Kami sudah menyiapkan beberapa agenda untuk jalan-jalan hari ini. Salah satunya adalah mengunjungi Taman Lagenda Langkawi (Langkawi Lagenda Park). Karena masih bingung dengan transportasi, Kami mencoba jalan kaki dari hotel sekitar lebih kurang 1,5 KM. Syukurnya, fasilitas pejalan kaki di kota ini sangat baik dan bersih.
Letak taman ini berada di kawasan dermaga Kuah, dan menyajikan cerita rakyat dalam cara yang unik. Selain memiliki pemandangan alami yang indah, Lagenda Park Langkawi juga memiliki titik-titik (spot) buatan yang mampu menambah keelokan taman ini. Destinasi ini juga dikenal para traveler dengan nama Taman Dongeng.
Lokasi : 07000 Kuah, Kedah, Malaysia
Ambil foto beberapa kali, lalu saya melanjutkan perjalanan menuju Langkawi Eagle Square atau Dataran Lang yang terletak di sebelah taman Legenda. Dari beberapa referensi blog wisata, bisa dikatakan destinasi ini merupakan destinasi paling hits dan menjadi ciri khas kota ini.
Terdapat sebuah patung elang besar/ raksasa yang menjadi ciri khas dari pulau Langkawi. Semakin keren karena patung raksasa ini berdampingan dengan sebuah kolam yang memiliki air mancur. Di sekitar kita juga bisa melihat dari dekat pemandangan dan situasi kondisi kawasan pelabuhan Kuah Bay. Oh iya, tempat ini menjadi favorit traveler karena lokasinya instagramable.
Karena tujuan utama kami juga ingin cari lokasi sewa motor, saya pun bergegas menuju pelabuhan Kuah. sampai lupa, ada baiknya jika sedang berliburan ke pulau ini ada baiknya kamu menyewa kendaraan seperti mobil dan sepeda motor. Sebab kita bisa mengelilingi pulau ini sendiri kapan pun.
So, karena saya ingin hemat makanya saya hanya menyewa sepeda motor saja. Harga yang dipatok untuk menyewa selama 1 hari sebesar RM30 saja. Pada umumnya sepeda motor yang di sewa kebanyakan motor matic. Perlu SIM Internasional ? Kita di sini tidak memerlukan SIM International, cuma nomor paspor dan juga nomor ponsel yang bisa dihubungi selama berada di pulau ini.
Akhirnya motor sewaan sudah di dapat, perjalanan selanjutnya tentu saja Langkawi Sky Bridge (jembatan langit) yang terletak di telaga tujuh atau tepatnya pada kawasan Oriental Village, Teluk Burau, di kaki Gunung Mat Cinchang. Untuk bisa menuju destinasi ini, seperti biasa kami mengeluarkan aplikasi sakti google maps.
FYI, jembatan unik ini memiliki ketinggian 700 Mdpl dan memilik aristektur keren. Selain daratan Lang, biasanya destinasi ini menjadi tujuan utama para traveler yang liburan. Bagaimana merasakan ketinggian di atas jembatan yang unik, tentunya mampu memberikan sensasi berbeda pada umumnya.
Agar sampai puncak dan menuju destinasi utama ini kita harus menaiki cable car aka gondola yang membawa kita menuju ketinggian 700 meter hingga sampai di tepi jembatan (sky bridge). Well, saya tak begitu pasti tau berapa ketinggian gondola ini akan membawa kami ke atas. Namun dari informasi yang ada di lokasi, gondola akan membawa kita ke ketinggian 3 kali lipat dari lokasi jembatan, yaitu sekitar 2000 meter. Dari atas jembatan kita bisa melihat keindahan panorama kepulauan Langkawi beserta luasnya laut yang di dampingi kapal kapal besar yang berjejer di sepanjang pantai.
Dalam paket tiket basic destinasi Langkawi Sky Bridge juga termasuk destinasi SkyDome, SkyRex, & 3D Art Langkawi. Selain itu kita bisa menikmati wahana seni 3d, juga wahana virtual dinosaurus
Sampai menjelang pkl 15.00 waktu Langkawi, kami pun kembali ke hotel. Selain beristirahat, juga mengganti pakaian kami yang sudah bau keringat.
Pada sore harinya tujuan kami selanjutnya adalah destinasi favorit lainnya. Salah satunya adalah pantai Cenang yang digadang – gadang tampak seperti pantai Kuta Bali. Untuk menuju pantai ini dari hotel waktu yang ditempuh sekitar setengah jam, dan lagi-lagi saya tetap menggunakan google maps.
Dalam perjalanan saya mencoba melihat perbandingan dengan pantai Kuta yang belum pernah saya lihat hahaha. Setiap kiri kanan jalan menuju pantai cenang tampak berbagai macam penginapan, baik itu hotel, hostel juga ada cafe – cafe atau rumah makan yang memang mirip di jalanan Kuta. Ada juga berbagai toko/ outlet yang menawarkan berbagai macam atraksi sekitar pantai. Penyewaan jetski hingga parasailing. Di pantai ini saya cuma berkeliling hemat aja, dan menikmati matahari terbenam.
Liburan ke Langkawi – Hari Ketiga
Pagi hari ketiga kami di Langkawi terasa malas untuk keluar. Tetapi karena mikirin waktu, akhirnya kami memilih Langkawi 3D Art Paradise Museum dan Underwater World Langkawi sebagai tujuan kami. Seperti namanya, museum 3D ini menawarkan berbagai seni dalam bentuk 3D dan menjadi bagian instagramable. Sedangkan Underwater World ini bisa dikatakan sama dengan Jakarta Aquarium yang menawarkan berbagai hewan atau penghuni laut dalam berbagai aquarium. Saran jika teman – teman yang sudah pernah lihat aquriaum seperti ini lebih baik urungkan niat, sebab hampir sama dengan atraksi aquarium pada umumnya.
Karena saya belum pernah melihat secara langsung tempat seperti ini otomatis destinasi ini menjadi tujuan saya. Ada berbagai macam spesies ikan dan penghuni laut lainnya yang disertai dengan informasi nama dan jenisnya. Tak hanya ikan, ada pula spesies pinguin yang memiliki jam-jam show/ pemberian makan tertentu. Informasi di lokasi, Underwater World Langkawi adalah taman laut dan air tawar terbesar yang memiliki total sekitar 5.000 spesies. Artinya tak hanya ikan, ada juga penyu dan spesies laut jenis lain yang ditampilkan.
Jam operasional : 09.30 – 18.30 (Senin – Jumat), 09.30 – 22.30 (Sabtu & Minggu)
Alamat : Pantai Cenang, Mukim Kedawang
Harga : RM40 – 46
Di kompek yang sama dengan Underwater World terdapat pula pusat oleh-oleh terkenal Coco Valley dengan cokelatnya. Selain murah, cokelat di sini semuanya bebas pajak sehingga ini tak saya sia-siakan. Salah satu lokasi lain untuk membelikan oleh-oleh cokelat adalah Haji Ismail Group yang letaknya tak jauh dekat lokasi kami menginap.
Liburan Hari Terakhir
Akhirnya tiba juga hari terakhir, hari dimana saya harus kembali ke Kuala Lumpur. Hari ke empat sangat sibuk, dari pagi saya sudah harus mengembalikan motor dan kemudian langsung menuju bandara.
Pastinya liburan ke Langkawi layak dan wajib dituju, apalagi jika waktu liburan kamu lebih lama. Pastinya siapkan kantong tebal agar bisa mengunjungi berbagai destinasi hits lainnya. Saya tak sampai ke pulau payar, dayang bunting ataupun melihat elang langsung karena keterbatasan dana hahahaha. Jika ada kesempatan, waktu ataupun tiket murah lagi, saya tentunya akan kembali ke pulau ini. Punya pengalaman berbeda ? yuk tulis di kolom komentar.