Setelah puas menikmati malam kedatangan Bagian 1 : Momen Singkat Liburan Ke Phuket, Thailand, esok paginya kami bersiap untuk tempur. Pada pagi hari saat itu sesuai dengan rencana kami akan pergi ikut dalam one day tour Phi Phi Island seharga 1100 bath menggunakan speed boat termasuk di dalamnya ke Maya Bay, Phi Phi dan Khai island. Sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati dengan mas Warsono, pkl 08.00 kami akan di jemput dan harus berangkat ke dermaga Ao Chalong atau Rasada (saya lupa waktu itu) tetapi yang pasti saya ingat pulangnya ke Rasada.
Untuk menuju Phi Phi memang membutuhkan waktu lebih, sebab Phi Phi termasuk dalam kawasan provinsi Krabi, jadi lebih dekat memang kalau kita menginap di Krabi. Dari penginapan kami lalu berangkat menuju dermaga dengan lebih kurang waktu setengah jam lebih. Pagi ini sedikit sulit, ternyata bukan mas Warsono yang menjemput tetapi salah satu anggotanya seorang pemuda lokal. Sulitnya karena beliau tidak bisa menggunakan bahasa inggris dan lebih suka menggunakan bahasa Thailand. Otomatis di dalam mini bus/ van yang juga sudah bergabung dengan para turis lain kami hanya diam sambil melihat kearifan lokal lewat jendela mini bus kami.
Setengah jam lebih sudah berlalu, nampak kejauhan dermaga yang kami tuju sudah dekat. Dan ketika turun, akhirnya saya berjumpa dengan mas Warsono, orang Indonesia yang merantau dan mencari nafkah di Phuket dengan jasa travel agent nya. Singkat, berkenalan dan lalu kami diarahkan ke tour guide untuk mengikuti briefing seputar destinasi, tips dan trik hingga larangan-larangan yang ada di tempat yang kami tuju. Kali ini arahan yang diberikan cukup masuk ke otak, sebab menggunakan bahasa inggris, walaupun kamu tak begitu aktif menggunakannya.
Dari brief tersebut, kami menggunakan speed boat besar dengan kapasitas 20 orang, tetapi belum termasuk awak kapal di dalamnya. Beruntung sebenarnya ada pemberian arahan ini, karena kami juga sempat berkenalan dengan berbagai traveler termasuk yang berasal dari Indonesia dan ternyata tetangga provinsi kami, Sumatera Utara.
Liburan Ke Phuket Thailand – Phi – Phi Island
Selepas arahan yang singkat, kami pun memulai perjalanan. Dengan pedenya saya dan teman duduk di bangku luar yang tak beratap. Sedangkan beberapa traveler asal Indonesia yang kami temui tadi lebih memilih duduk di dalam, karena memang udaranya sangat panas. Penyesalan saya dimulai saat memulai perjalanan, tanpa disadari saya tidak menggunakan sun block sebagai pelindung kulit. Sedangkan beberapa wisatawan yang juga ikut duduk di luar malah dengan asyiknya menggunakan pelindung kulit tersebut. Dalam hati sudah yakin bakal hitam legam ke depannya, apalagi saya menggunakan pakaian tanpa lengan.
Dengan ombak yang cukup besar, kapal yang saya tumpangi melaju tanpa halangan. Untungnya saya bukan tipe orang yang mabuk laut, sehingga ombak seperti ini tidak mengganggu. Perjalanan untuk menuju lokasi pertama adalah Maya Bay dan ternyata lumayan, tetapi karena menggunakan speed boat otomatis kencang hanya setengah jam. Sebelum sampai di Maya Bay saya sendiri sudah terkesima dengan pemandangan lautnya yang birunya beda. Iya beda… entah kenapa asyik saja dilihat, tapi itu tak beberapa lama hingga kami sampai di Maya Bay.
Tak disangka dan tak di duga ternyata di destinasi pertama ini sudah sangat ramai sekali. tampak berjejer berbagai macam boat mulai dari yang kecil hingga yang besar. Belum lagi latuan manusia yang sedang menikmati ke indahan pulau ini.
Memang sebelum saya liburan ke Phuket, saya sempat membaca sebuah artikel jika ingin ke Maya Bay harus lebih pagi dan lebih baik menginap di Phi Phi dan paga pagi hari menyewa Dragon boat. Tetapi karena pada saat itu kami ingin cepat saja, tak terpikir menginap di Phi Phi. Keramaian ini disebabkan dengan waktunya tur dari berbagai agen wisata di Phuket ataupun Krabi. FYI pulau ini juga merupakan salah satu lokasi dalam filmnya Leonardo DiCaprio, The Beach.
Pada destinasi pertama ini kami diberikan waktu sekitar 30 – 40 menit untuk menikmati apa yang ada di pulau ini. Karena ramai otomatis tak banyak yang bisa saya lakukan, bermain air, mendokumentasikan perjalanan, hingga cuci mata melihat yang bening-bening. Kegiatan tersebut kami lakukan dan diakhiri saat pluit tanda waktunya berangkat ke destinasi selanjutnya.
Masih di pulau yang sama kami pun berputar haluan, tujuan selanjutnya adalah untuk snorkling di Loh Samah Bay. Kalau dilihat di peta, lokasinya masih satu pulau dengan Maya Bay. Disini kita bisa menikmati dan melakukan snorkling sepuasnya. Berenang dan sudah dilengkapi dengan berbagai perlengkapan snorkling. Berbeda cara snorkling yang saya coba di tanah air melalui pantai, di lokasi ini sedikit agak ke tengah dan lebih dalam, namun karena pasirnya putih semuanya jadi bening. Asik banget pastinya walaupun arusnya sedikit kencang. Saya bisa melihat langsung berabgai macam ikan dan terumbu karang yang ada di lokasi ini. Untuk terumbu karang sih sudah banyak rusak, konon disebabkan oleh tsunami pada 2004 lalu.
Puas berenang dan bersantai kami lalu beranjak dan menuju ke destinasi selanjutnya. Kali ini kami tidak turun dan hanya sightseeing ke Pileh Lagoon. Di tempat ini kita bisa melihat pemandangan batu batu besar seperti Raja Ampat yang membentu sebuah benteng, dan di sini kita hanya foto-foto saja. Beberapa menit di Pileh Lagoon kami lanjutkan sightseeing ke Viking Cave, sebuah gua yang dulu pernah orang-orang Skandinavia (Viking) datang dan tinggal di tempat ini. Ada beberapa gambar pada dinding gua yang memberi tanda jika para Viking pernah ada di lokasi ini. Di gua ini juga terdapat sumber atau sarang walet yang banyak digunakan sebagai mata pencaharian warga lokal. Singkat cerita kamu teruskan menuju Phi Phi Don Island dan melewati Monkey Beach tapi lagi lagi hanya sightseeing, dan sesuai namanya banyak sekali monyet atau kera yang berada di sekitar lokasi ini.
Makan Siang di Ton Sai Bay
Setelah melewati Monkey beach kami lalu menuju Ton Sai Bay di Phi Phi Don untuk makan siang. FYI Phi Phi Don island ini merupakan salah satu pulau terbesar di kawasan Kepulauan Phi Phi, jadi bisa dikatakan jika Phi Phi Island itu terdiri dari beberapa pulau-pulau kecil. Nah Phi Phi Don merupakan pulau terbesar nya dan banyak dihuni oleh penduduk lokal ataupun hotel, resort dan berbagai macam restoran. Ton Sai Bay sendiri adalah salah satu pantai yang ada di pulau besar ini. Oh iya rata-rata mayoritas warganya muslim, jadi ya ga perlu khawatir tempat makannya.
Tempat makannya dengan metode prasmanan, sehingga kita bebas makan apa saja. Kesempatan ini tentu tidak saya lewatkan, dan berbekal pengalaman saat pesta resepsi perkwarinan di kota saya, yaaa tentunya piring saya penuh. Ada berbagai menu termasuk seafood sebagai andalan tempat makan halal ini. Di sekitar tempat makan ini juga ada Surau/ mushalla tempat kita shalat. Oh iya untuk makan siang kita diberi waktu satu setengah jam.
Setelah makan oke, dan istirahat oke, saya melanjutkan dengan bermain dan bersantai di pinggir pantai di dekat tempat makan tersebut. Pasir putih menemani saya plus air yang jernih, hingga tour guide kami meniupkan pluit tanda kami akan berangkat menuju tempat selanjutnya.
Khai Island Last Stop
Perjalanan terakhir dari tur ini adalah Khai Island. Di pulau dengan nama asli Khai Nok Island ini kita diberi waktu lebih lama untuk bermain dan bersantai. Dan pulau ini termasuk pulau bisnis sebaga ada berbagai macam wahana dan atraksi semisal banana boat, paragliding, sky air dan lainnya yang tentu saja bayar.
Pulau yang berbentuk lingkaran ini menjadi destinasi terakhir kami dalam tur Phi Phi. Teman-teman bisa melakukan snorkeling ataupun water sport lainnya. Ada pula penyewaan kursi-kursi santai di pinggir pantai yang dikenakan tarif sekitar 150 – 200 bath untuk 2 kursi couple. Asyiknya penyewaan tersebut sudah termasuk berbagai buah segar dan minuman ringan. Di pulau ini juga banyak kedai atau warung yang menjajakan berbagai makanan dan minuman.
Karena waktu itu pas-pasan tentunya saya sangat irit sekali, cuma menggunakan minuman dan buah-buah gratis dari tour guide serta tidak menyewa atraksi water sport di sana.
Sudah hampir 2 jam kami bersantai dan menikmati atraksi di pulau ini hingga semua dihentikan ketika pluit berbunyi. Saya dan teman-teman harus kembali melanjutkan perjalan ke dermaga. Kali ini dermaga berbeda yaitu dermaga Rasada dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.
Saat sampai di dermaga kami ditawarkan foto-foto yang sudah didokumentasikan pihak agen perjalanan, tapi karena kami ingin irit, tentunya kami tidak ambil.
Di dermaga mas Warsono atau Noni sudah menunggu kami. Tak perlu menunggu waktu lama, para wisatawan yang sama kembali naik van dan mengatarkan kami ke hotel masing-masing.
Penutup perjalanan
Sampai di hotel malam dan beristirahat sejenak, kaki kamipun gatal. Malam itu saya dan teman-teman kembali jalan-jalan di sekitar Bangla Road. Kami juga mencari oleh – oleh yang akan dibawa ke Pekanbaru plus mencari makan malam. Kami sempat jalan cantik ke Jungceylon Mal yang memiliki arsitektur menarik dengan bentuk kapal. Pilihan makanan ada Burger King ataupun berbagai makanan cepat saji lainnya. Kalau saya dengan menggunakan aplikasi Trip Advisor mencari tempat makan halal, semisal dari daerah Turki atau Timur Tengah lainnya.
Puas jalan-jalan, makan malam dan berbelanja oleh-oleh, kami pun langsung kembali ke ke hotel untuk istirahat dan persiapan pulang ke Kuala Lumpur besok paginya.
Oh iya untuk ke Bandara kami kembali menggunakan jasa mas Noni karena sudah nyaman dan kebetulan waktu berangkatnya pagi. Meskipun cukup singkat dan cepat hanya 3 hari 2 malam namun memberikan kesan tersendiri dan menjadikan sebuah pengalaman berharga di negeri orang. Semoga cerita singkat liburan ke Phuket ini bisa membantu teman-teman sekalian. Harapannya ke depan ingin mengulangi hal yang sama.