Pengalaman saya mengunjungi suatu daerah bertambah saat saya memulai backpacker ke Singapura dari Pekanbaru. Meskipun memang pada tahun 2012 lalu saya sudah pernah ke negara ini bersama teman-teman sekantor dan dibayarin bu boss saat itu. Namun memang keberangkatan waktu itu tak pernah saya tulis hingga artikel ini turun.
Dari dulu banyak orang-orang di tanah air yang menggambarkan jika Singapura merupakan negara yang hanya bisa dikunjungi orang kaya saja. Tetapi semua itu berubah saat mulai banyaknya transportasi menuju negara ini dan berdampak dengan bervariasinya biaya untuk menuju negara tersebut. Belum lagi negara ini memang menyimpan berbagai hal-hal menarik yang saat ini belum bisa saya temukan di kota saya. Tetapi walaupun begitu belum ada wisata alam seperti air terjun Batang Marambuang.
Alhamdulillah saya berkesempatan mengunjungi negara ini dengan kocek saya sendiri, walaupun dengan bentuk pas-pasan mode backpacker. Tetapi dengan waktu yang lebih lama dari kunjungan sebelumnya ini menjadi anugrah dan pengalaman tersendiri dalam hal melala di negara orang.
Backpacker ke Singapura dari Pekanbaru
Ada banyak cara untuk bisa sampai dan berkunjung ke negara Singa ini. Berdua bersama teman komunitas Kaskus Regional Riau Raya, saya berangkat menuju negara tersebut via Kota Batam di Kepulauan Riau. Opsi melalui Batam kami nilai memiliki efisiensi dan biaya lebih baik buat kami. Dari Batam kami bisa melanjutkan ke Singapura dengan menggunakan kapal fery yang tersebar di berbagai pelabuhan Batam. Pilihan ini juga kami ambil karena tidak adanya pesawat direct ke Changi Airport pada tahun 2015 ini.
Karena persiapan kunjungan ini sudah matang, maka kami sudah hunting tiket jauh-jauh hari untuk mendapatkan harga sangat murah melalui OTA yang ada di Indonesia. Alhamdulillah saat itu saya bisa mendapatkan tiket 400 ribu saja untuk pulang pergi.
Satu hal lagi yang paling penting adalah dengan menyiapkan paspor sebagai tanda pengenal kita selama di negeri orang.
Memilih Akomodasi Penyebrangan dan Tempat Menginap.
Hal yang paling penting selama melalukan liburan ke Singapura selain tiket PP Pekanbaru Batam sebaliknya adalah bagaimana dengan akomodasi penyebrangan menggunakan fery dan tempat menginap selama di Singapura. Jika saya tinggal di Batam tentunya lebih mudah bisa mendapatkan tiket menyebrang lebih murah melalui agen travel yang ada di sana. Tetapi karena tidak punya kenalan, cara yang paling simple adalah booking melalui website resmi kapal ferry tersebut. Ada banyak pilihan kapal penyebrangan saat itu, dan pada akhirnya kami lebih memilih ferry Batam Fast karena kebetulan saat itu ada promo jadi cuma bayar 300 ribuan PP. Walaupun memang dengan menggunakan biaya promo tersebut kami harus berangkat lebih pagi dan pulang lebih malam.
Akomodasi penyebrangan sudah dapat, tinggal bagaimana tempat menginap di sana. Untuk memilih tempat menginap agak sedikit lebih ketat karena budget yang kami miliki tak terlalu banyak. Apalagi Little Red Dot memang terkenal dengan mahal hotel-hotelnya, sehingga kami harus putar otak. Sebagai backpacker pemula hal yang paling penting menurut kami adalah bagaimana penginapan tersebut nyaman, berkelas dan murah hahahaha.
Pencarian dimulai dengan melihat berbagai pilihan tempat menginap, baik hotel ataupun hostel. Selain itu kami juga melihat pilihan penginapan tersebut harus di dekat MRT atau dekat dengan transportasi lokal dan juga dekat dengan tempat-tempat wisata yang ada.
Dari pilihan yang bersaing akhirnya kami memilih menginap di hostel Coziee Lodge Singapore. Selain review positif yang banyak, lokasinya cukup dekat dengan stasiun MRT, walaupun memang kata orang-orang lokasi tersebut merupakan kawasan dunia malam.
Kami booking Shared Dormitory/ Mixed dorm selama 2 malam dengan total biaya 700 ribu Rupiah untuk 2 orang. Sesuai keinginan, hostel ini memang memiliki fasilitas lengkap dan nyaman. Ada kamar mandi bersih, ruangan tidur bersama menggunakan AC, memiliki dapur bersama sebagai tempat kita makan minum dan paling penting fasilitas Wifi gratis dengan bandwidth super fast.
Perjalanan ke Negara Singa
Karena kami harus berangkat lebih pagi ke Singapura, otomatis membuat kami berangkat dari Pekanbaru- Batam sehari sebelumnya. Malam pertama tersebut kami menginap disalah satu rumah teman temannya saya, hingga berangkat pada pagi harinya.
Jika saat pertama kali ke Singapore saya berangkat melalui dermaga Harbour Bay, maka untuk backpacker ke Singapura kali ini kami berangkat melalui dermaga Batam Center.
Sejak pukul 04.00 WIB kami sudah bangun dan melakukan persiapan, dan sesuai schedule kami berangkat menyebrang pukl 06.00 WIB. Karena pada malam harinya kami sudah melakukan check-in, maka pada pagi harinya kami tak perlu lagi mengantri. Kapal yang membawa kami menyebrang saat itu hampir mirip dengan kapal yang membawa saya pertama kali ke Singapura. Kami lebih memilih duduk di deck atas karena bisa mendapatkan angin laut. Untuk bisa sampai ke negara tertangga tersebut, waktu yang dibutuhkan kitar 45 – 60 menit tergantung bagaimana keadaan ombak saat itu.
Perjalanan sendiri tanpa hambatan, paling kami masih sedikit ngantuk karena bangun terlalu pagi. Di dermaga Batam Center juga ada beberapa ferry dari perusahaan lain dengan jadwal yang sama, sehingga ada banyak pilihan lah jika kamu menyebrang.
Sedangkan untuk Singapura, kita harus turun dan berhenti di dermaga internasional HarbourFront. Perjalanan saya terus berlanjut ke Bagian 2 : Pengalaman Backpacker Ke Singapura dari Pekanbaru.